Selasa, 03 Agustus 2010

ppni

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH
Konsep dasar perbandingan pendidikan sangat penting untuk kita ketahui, bagaimana pendidikan atau perbandingan pendidikan itu muncul dan bagaimana perkembangan nya sampai saat ini. Istilah perbandingan pendidikan jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris berarti comparative education. Kata comparative diartikan sebagai bersamaan atau sama, sedangkan kata education diartikan sebagai pendidikan. Dengan demikian, berdasarkan pengertian etimologis tersebut maka istilah comparative education memiliki makna terhadap adanya kecenderungan yang sama dalam kegiatan pendidikan.
Dari pengertian etimologis tersebut maka pengertian perbandingan pendidikan secara terminologis berkaitan erat dengan aspek praktis, yakni : membandingkan sesuatu dengan (compare with), atau menemukan perbandingan sesuatu (finding comparison). Sehingga dari kedua pengertian ini memunculkan pemahaman terhadap istilah comparative yang apabila dihubungkan dengan kata education berarti suatu upaya untuk membandingkan suatu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan atau menemukan perbandingan yang terdapat dalam kegiatan pendidikan.
Mengenai perbandingan pendidikan ini, pada awal mula kemunculannya disebut sebagai pendidikan internasional. Setelah disiplin ilmu ini berkembang kemudian barulah disebut sebagai comparative education. Kemunculan disiplin ilmu ini dalam bidang pendidikan memunculkan dua versi penyebutan, ada yang menyebutnya dengan istilah pendidikan perbandingan dan ada pula yang menyebutkannya dengan istilah perbandingan pendidikan.
Versi pertama yakni pendidikan perbandingan, dalam penyebutannya cenderung memungkinkan terjadinya mis-interpretasi, mengingat struktur bahasa Indonesia selalu menggambarkan hubungan subjek dan objek (atau antara yang menerangkan dan yang diterangkan). Pada versi ini, kesalahan penafsiran mungkin terjadi jika kata perbandingan dianggap menjadi objek kajiannya, sedangkan kata pendidikan menjadi subjeknya. Apakah mungkin, istilah pendidikan (sebagai subjek yang lebih dekat dengan faktor fungsional) menjadi metodologi bagi istilah perbandingan (sebagai objek yang lebih dekat dengan faktor sistematika) ?, sehingga menimbulkan pengertian bahwa dalam pendidikan perbandingan yang dipelajari adalah seputar informasi perbandingan-perbandingan semata, sementara itu orientasi disiplin ilmu ini lebih luas pembahasannya mencakup dinamika pendidikan di berbagai negara atau studi perbandingan tentang kegiatan pendidikan di berbagai negara (a comparative study of education between countries).
Pada versi yang kedua yakni perbandingan pendidikan, istilah perbandingan (sebagai subjek yang memuat faktor sistematika) menjadi metodologi yang akan menerangkan tentang pendidikan (sebagai objek yang memuat orientasi pelaksanaan pendidikan secara fungsional), yang erat keterkaitannya dengan berbagai determinasi, seperti determinan falsafah dan ideologi suatu bangsa atau negara, determinan sosiol, budaya, politik, ekonomi, agama, dan lain-lain. Tinjauan perbandingan pendidikan kepada berbagai determinasi tersebut akan melahirkan ciri khas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa atau negara bagi masyarakatnya. Sehingga, pada gilirannya nanti akan memunculkan tokoh-tokoh pendidikan pada bangsa atau negara tersebut, baik tokoh yang mempelopori pendidikan, penerus cita-cita pendidikan atau pengembangannya, serta pembaharu pendidikan.
Nah, dalam hal ini penulis mengangkat tema mengenai KONSEP DASAR PERBANDINGAN PENDIDIKAN DALAM TINJAUAN HISTORIS

B. POKOK PERMASALAHAN
Berangkat dari latar belakang di atas, penulis membatasi pembahasan nya hanya mengenai sejarah – sejarah perbandingan pendidikan. Dengan rumusan masalah sebagai berikut ;
1. bagaimana perkembangan penyelanggaran pendidikan.
2. kemudian bagaimana saja historis nya secara umum dalam setiap fase itu?



PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN PENYELANGGARAAN PENDIDIKAN
Secara historis perekembangan pendidikan dari dahulu sampai sekarang senantiasa mengalami perubahan, dari berbagai dekade dan fase – fase. Berangkat sejak zaman plato yang mendasarkan konsep nya dengan dasar keadilan sampai ke masa – masa selanjutnya, aristoteles, aalexandria, kemudian ke masa khalifah al – manshur sampai ke masa- masa abad ke- 19 hingga masa kita sekarang.
Serangkaian perkembangan telah berjalan, mulai dari ide plato tentang penyelanggaraan oleh negara, didirikannya museum dan perpustakaan alexandria oleh alexender yang agung, sebagai pusat pengetahuan yang lintas etnis dan bangsa, pendirian bait al hikmah oleh harun al rasyid, sebagai lembaga pengetahuan internasional di baghdad, cita-cita sekolah sekolah internasional oleh piere du bois dan seterusnya sampai terbentuknya biro pendidikan internasional, UNISCO, ASEAN, hingga masuknya disiplin ilmu perbandingan pendidikan di lingkungan universitas keguruan lalu menjadi PPNI di lingkungan IAIN dan PTAIS.

B. secara historis dari setiap masa berawl dari masa, :
1. plato pada tahun 427-347 SM, menurut palto negara ideal harus didasarkan kepada keadilan, di samping itu suatu negara tergantung juga pada budi penduduknya yang dalam hal ini pendidikan menjadi sentral yang sangat penting bagi negara.
2. aristoteles (384-322SM), menurut nya bentuk negara itu ada tiga yaitu monarki, oligarki dan demokrasi. Baik palto maupun aristoteles keduanya memandang penting pendidikan oleh negara, inilah point utama penyajian pada masa yunani ini, yakni pada masa ini itu menandai munculnya konsep penyelenggaraan pendidikan oleh suatu negara.
3. alexandria (300SM), pada masa ini telah berdirimusium dan perpustakaan yang menjadi pusat study bagi mahasiswa daqn pengajar dengan berbagai latar belakang suku bangsa, seperti mesir,yunani, sirria, yahudi, ethiopia, roma, persia, dan anatolia. Musium dan perpustakaan dan alexander ini menjadi pusat pengembangan kritik sastra, ilmu eksata, geograpi dan study tentang kesejahteraan keluarga. pendek kata, museum dan perpustakaan ini tidak ubah nya sebuah universitas serta nstitusi penelitian dengan saranayang lengkap.
4. khalifah al- manshur (765M)
5. harun al rasyid, pada masa ini berdiri sebuah perpustakaan sekaligus lembaga pendidikan yang bersifat internasional yan bernama bait al hikmah. Di dalam nya tidak hanya terdapat koleksi buku- buku agama islam dan bahasa arab, tapi juga terdapat bermacam- macam buku umum yang berasal dari persia, yunani, india, qibti dan arami.
6. piere du bois (1250-1321M), seorang penasehat raja mengusulkan didirikan nya sekolah internasional. Jenis sekolah yang di usulkan ini bertugas menanamkan rasa saling mengerti antar bangsa dan kerja sama.
7. perancis bacon (1561-1626) dengan buku new atlantik ia mengusulkan mendirikan lembaga tinggi.
8. johan amos comenius (1592-1670M), tokoh dari moravia berusaha mendirikan sekolah intternasional di pansopia.
9. pada akhir abad ke-19 study perbandingan pendidikan masih pada lingkungan eropa dengan jalan kajian ilmiah, pengamatan, dan kunjungan di berbagai negara. Salah satunya munculnya terbitan berkala atau hasil penelitian yang di uraikan oleh henry bernard. Secara rinci sistim pendidikan orang dalam jurnal berkala sebanyak 31 jilid.
10. priode 1909-1913 presiden AS william N. Taft pada pemeritahannya ia memerintahkan kepada pejabatnya merintis terseleggaranya konferensi di den hag, meskipun tidak mendapatkan sambutan yang memuaskan, sedangkan andreaws berusaha agar para pemimpin sekutu dapat menyetujui terbentuknya suatu lenbaga yang di sudut internasional bureu of education dalam struktur leque of nations ia juga mengusulkan bahwa tugas biro ini mengusahakan agar Negara- Negara anggota liga menjadi ide, prinsip, dan metode pendidikan dan pengajaran yang bersangkutan.
11. pada tahun 1926 terbentuklah commision in intelektual, adapun tugas komisi adalah :
• merencanakan dan mengorganisasikan pertemuan kerja sama internasional antar perguruan tinggi, perpustakaan museum, dan organisasi guru.
• Mengadaka study mengenai apa – apa yang dilakukan sekolah
• Mempelajari buku-buku agar tidak muncul pandangan yang sempit mengenai pendidikan
12. pada tahun 1939 amerika mendirikan divission of cultural relation
13. pada tahun 1967 di bangkok berdiri ASEAN, yang salah satu tujuan nya juga mengarah kepada permasalahan pendidikan. Semua anggotanya , di setiap negara di bentuk suatu dewan pengembangan pendidikan nasional. Ini di pegang oleh badan penelitian dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan (BP3K) departemen pendidikan dan kebudayaan di jakarta.



KESIMPULAN
1. Perbandingan pendidikan ini, pada awal mula kemunculannya disebut sebagai pendidikan internasional. Setelah disiplin ilmu ini berkembang kemudian barulah disebut sebagai comparative education
2. Jadi dapat kita ketahui bahwa, Serangkaian perkembangan telah berjalan, mulai dari ide plato tentang penyelanggaraan oleh negara, didirikannya museum dan perpustakaan alexandria oleh alexender yang agung, sebagai pusat pengetahuan yang lintas etnis dan bangsa, pendirian bait al hikmah oleh harun al rasyid, sebagai lembaga pengetahuan internasional di baghdad, cita-cita sekolah sekolah internasional oleh piere du bois dan seterusnya sampai terbentuknya biro pendidikan internasional, UNISCO, ASEAN, hingga masuknya disiplin ilmu perbandingan pendidikan di lingkungan universitas keguruan lalu menjadi PPNI di lingkungan IAIN dan PTAIS

DAFTAR PUSTAKA

• Abdurachman assegaf, internasionalisasi pendidikan sketsa perbandingan pendidikan di negara-negara islam dan barat. Gama media
• http://bacabukublog.blogspot.com/2008/11/perbandingan-pendidikan-catatan-kuliah.html